Dengan demikian, kata Khofifah, nuansa yang menjadi kekuatan Hari Raya Nyepi pada tataran bagaimana alam harus dijaga, dilindungi, alam harus diberi ruang untuk bernafas dan alam diberi kesempatan untuk recovery terus dilakukan.
“Tolong ruh menjaga alam ini tetap bisa dilakukan dengan membangun sinergi bersama agar terus bergerak," tegasnya.
Lebih lanjut, Khofifah menambahkan, semangat menjalin kebersamaan dan sinergitas antara umat beragama juga turut membangun keberseiringan menjaga alam.
“Membangun hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan dan manusia dengan alam," tandasnya.
Turut hadir Direktur Urusan Agama Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia, Trimo, Ketua DPRD Provinsi Jatim Kusnadi, Ketua Persatuan Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Nyoman Anom Mediana, Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI), Wayan Sulatri, Ketua Acara, I Ketut Aria Pria Utama, Ketua Peradah Jatim Komang Pasek, Ketua Badan Penyiaran Hindu (BPH), Gede Putu Suardana, Pembinas Hindu Jatim Budiono, Ketua FKUB Provinsi Jatim, Asisten I Provinsi Jatim Beni Sampirwanto, Kepala Bakesbangpol dan Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Provinsi Jatim serta elemen masyarakat Hindu di Jatim. (int)