Gaya Hidup

Kejayaan Pelabuhan Gresik, Permata dari Timur Jawa

Kejayaan Pelabuhan Gresik, Permata dari Timur Jawa
dok pinterest

SURABAYA, PustakaJC.co - Pantai utara Jawa merupakan tempat yang sangat strategis untuk perdagangan laut sejak abad 8 Masehi. Apalagi bila ditelusuri dari perdagangan cengkih dan pala yang hanya dihasilkan di kawasan timur Nusantara (Maluku).

 

Ditambah posisi Jawa Timur (Jatim) yang menjadi salah satu daerah terletak di tengah jalur pelayaran antara Sumatra dan Maluku. Karena itulah di tempat itu, ada beberapa kota pelabuhan yang cukup terkenal.

 

Di antaranya, Pelabuhan Kambangputih (Tuban), Pajarakan, Gresik, Surabaya, dan Canggu. Bahkan sebelum Majapahit, yaitu pada masa pemerintahan Raja Airlangga (abad ke 11 Masehi), di wilayah Jatim telah dikenal pembagian fungsi pelabuhan.

 

Dari beberapa pelabuhan yang terdapat di pantai utara Jatim agaknya pelabuhan Gresik yang paling berperan. Posisi pelabuhan Gresik menggantikan posisi pelabuhan Tuban yang mulai ditinggalkan pada masa akhir Majapahit karena dianggap tidak aman.

 

“Sehingga kapal-kapal saudagar Tionghoa menjauhinya. Mereka lebih suka ke Gresik dan Surabaya. Karena kapal-kapal Tuban memaksa dengan kekerasan kapal-kapal Tionghoa agar singgah ke Tuban. Selanjutnya disebutkan bahwa Tuban sebagai sarang lanun,” tulis W P Groeneveldt dalam Historical Notes on Indonesia and Malaya Compiled from Chinese Sources.

Baca Juga : Pernah Dengar Istilah "Skena"? Ini Maknanya di Kalangan Anak Muda
Bagikan :