YOGYAKARTA, PustakaJC.co – Dalam beberapa waktu terakhir ini, warganet ramai menyebut Hari Greges Nasional karena banyaknya masyarakat yang mengeluhkan demam, batuk, pilek dan sakit tenggorokan. Situasi ini menjadi perhatian karena bebarengan dengan penyebaran Omicron yang kasusnya menanjak beberapa pekan ini.
Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Kepala Leher RSA UGM, dr Mahatma Sotya Bawono, mengatakan greges merupakan gejala yang biasanya muncul saat seseorang terserang flu. Namun dalam situasi pandemi Omicron saat ini sulit membedakan apakah seseorang terkena flu atau terinfeksi Omicron.
“Sulit dibedakan karena infeksi Omicron memilki gejala seperti flu biasa. Pada flu biasa memiliki gejala demam, batuk, pilek dan nyeri tenggorokan. Kondisi tersebut serupa dengan gejala khas pada Omicron yakni demam, batul, pilek dan nyeri tenggorokan. Salah satu bedanya yang dominan adalah nyeri tenggorokan yang lebih berat dibandingkan dengan flu,” ungkapnya.
Apabila masyarakat merasakan greges, dr Mahatma mengingatkan untuk segera beristirahat, membatasi interaksi dan melakukan isolasi mandiri. Jika gejala tidak mereda dalam kurun waktu 24 jam maka disarankan melakukan swab test untuk memastikan kondisi.
“Pengecekan swab test menjadi upaya yang dapat membedakan apakah yang tengah dialami adalah flu biasa atau varian Omicron. Selain itu juga melindungi orang-orang yang berisiko mengalami gejala berat seperti lansia, orang yang belum divaksin, dan orang dengan komorbid,” pungkasnya. (int)