Gaya Hidup

Pohon Pisang, Tanaman Istimewa Masyarakat Nusantara

Pohon Pisang, Tanaman Istimewa Masyarakat Nusantara
Dok pinterest

 

Filosofi pohon pisang dalam kehidupan

Dikutip dari Tirto, dalam Alquran yang tersemat pada surat Al-Waqi’ah, pisang disebut sebagai buah surga. Sedangkan dalam teologi Kristen, setelah Adam dan Hawa memakan buah dari pohon terlarang, lalu pakaian mereka berdua tiba-tiba hilang.

 

Supaya tidak telanjang, mereka berdua kemudian meraih daun ara (fig leaves) untuk menutupi tubuh. Tetapi menurut Dan Koeppel terjadi kekeliruan dalam penerjemahan fig leaves.

 

Bedasarkan bukunya berjudul Banana: The Fate of The Fruit That Changed The World, fig dalam catatan sejarah artinya adalah pisang bukan ara. Koeppel menyebut hal ini bedasarkan perjalanan Aleksader Agung ketika mencapai India, saat itu dia membawa oleh-oleh sampel pisang dan menyebutnya fig of Eve.

 

Memang bagi masyarakat Nusantara, pohon pisang tidak hanya menjadi bagian dalam tradisi. Tetapi juga mengandung nilai-nilai kehidupan. Misalnya pohon pisang tidak mau mati sebelum melahirkan tunas-tunasnya. Hal ini berarti pohon pisang ingin menjadikan kehidupannya berarti sebelum ajal menjemputnya.

Baca Juga : 8 Rahasia Jepang Mengatasi Overthinking dan Menemukan Kedamaian
Bagikan :