SURABAYA, PustakaJC.co - Memanaskan kembali makanan memang jadi solusi praktis untuk menghemat waktu dan mengurangi pemborosan. Namun, kamu mungkin pernah dengar anggapan bahwa makanan sebaiknya tidak dipanaskan lebih dari satu kali karena bisa membahayakan kesehatan. Tapi, benarkah anggapan ini?
Dilansir dari Healthy Food, klaim tersebut sebenarnya hanyalah mitos. Banyak orang memang mempercayainya, tetapi riset menunjukkan bahwa memanaskan makanan lebih dari sekali tetap aman asal dilakukan dengan cara yang tepat.
Kenapa Makanan Bisa Menyebabkan Penyakit?
Kontaminasi pada makanan bisa terjadi karena berbagai faktor, mulai dari lingkungan saat makanan disiapkan, tangan yang tidak bersih, hingga cara penyimpanan yang kurang baik. Virus memang tidak bisa berkembang biak dalam makanan dan akan mati saat dipanaskan.
Namun, bakteri bisa tumbuh sangat cepat jika kondisinya mendukung. Ada bakteri yang hanya menyebabkan makanan cepat busuk, tapi ada juga yang disebut pathogen bakteri berbahaya yang bisa menyebabkan penyakit jika termakan.
Lebih berbahayanya lagi, sebagian bakteri ini mampu menghasilkan racun (toksin) yang tetap aktif meskipun makanan dipanaskan ulang. Misalnya, makanan yang dibiarkan terlalu lama di suhu ruang atau tidak langsung didinginkan usai dimasak bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri jahat. Makanan berisiko tinggi seperti daging, makanan laut, produk susu, nasi, pasta, telur, dan makanan tinggi protein lainnya sangat rentan jika tidak disimpan dengan benar.
Salah satu bakteri yang sering dikaitkan dengan keracunan akibat makanan sisa adalah Staphylococcus aureus. Bakteri ini bisa menular dari tangan manusia ke makanan, dan menghasilkan toksin yang tidak rusak meski dipanaskan ulang. Akibatnya, konsumsi makanan tersebut bisa memicu gejala seperti mual dan diare.
Cara Aman Memanaskan Makanan Ulang
Agar aman dikonsumsi walau dipanaskan lebih dari sekali, kamu perlu memperhatikan cara penyimpanan dan pemanasan makanan. Setelah dimasak, makanan harus segera didinginkan hingga suhunya di bawah 5°C atau tetap dijaga panasnya di atas 60°C. Proses pendinginan juga harus cepat idealnya, makanan tak dibiarkan di suhu ruang lebih dari dua jam. Gunakan wadah datar atau dangkal agar makanan dingin secara merata dan cepat.
Ketika memanaskan kembali, pastikan suhu bagian dalam makanan mencapai minimal 75°C agar bakteri yang mungkin ada bisa dimatikan. Alat bantu seperti termometer makanan bisa digunakan untuk memastikan suhu tersebut. Sebaiknya, panaskan hanya porsi yang akan langsung dimakan. Jika masih ada sisa, simpan kembali makanan tersebut secepatnya, jangan lebih dari dua jam setelah dipanaskan.
Khusus untuk anak-anak, lansia, ibu hamil, atau orang dengan sistem imun lemah, ekstra hati-hati sangat diperlukan karena kelompok ini lebih rentan mengalami efek serius dari makanan yang tidak aman. Bila kamu merasa ragu dengan kondisi makanan sisa, sebaiknya tidak memanaskannya ulang untuk kedua kalinya. (nov)