Mengutip Antara News, sejarawan kuliner, Fadly Rahman mengatakan, makanan yang kerap diberikan dalam rantang adalah ketupat, opor, kari, rendang, hingga kue basah tradisional.
Fadly menyebut tradisi hantaran berupa tukar rantang ini juga menunjukkan kekhasan masyarakat agraris. "Ketika dikirimi dalam bentuk rantang, secara spontan kita akan membalasnya. 'Ah, malu kalau kita mengembalikan dalam kondisi kosong'. Lalu kita akan mengisinya kembali dengan makanan-makanan," ujarnya.
Pada masa kolonial, bingkisan Lebaran berupa kue kering juga mulai dikenal. Bingkisan ini diberikan oleh keluarga Eropa untuk keluarga pribumi priyayi.
Jenisnya ada nastar, kastengel, lidah kucing, dan putri salju yang dikemas dalam stoples. Bentuk bingkisan ini bisa dibilang sebagai cikal bakal bingkisan makanan Lebaran yang populer pada era modern.