SURABAYA, PustakaJC.co - Apakah Anda pernah mencicipi Lontong Kupang? Makanan khas dari Jawa Timur ini tidak hanya menggugah selera, tetapi juga memiliki sejarah menarik serta beragam manfaat kesehatan. Berasal dari daerah pesisir, khususnya Sidoarjo dan sekitarnya, hidangan ini telah menjadi bagian penting dari budaya kuliner setempat.
Artikel ini akan mengulas lebih dalam tentang asal-usul Lontong Kupang, perkembangan kulinernya, cara pembuatannya, serta manfaat kesehatan yang bisa diperoleh dari mengonsumsinya. Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Asal-Usul dan Sejarah Lontong Kupang
Lontong Kupang merupakan makanan tradisional yang terdiri dari lontong dan kupang, sejenis kerang kecil yang banyak ditemukan di perairan utara Jawa Timur. Sejak dulu, masyarakat pesisir memanfaatkan kupang sebagai sumber makanan utama. Hidangan ini berkembang dari makanan nelayan menjadi sajian populer yang banyak dijajakan di warung-warung daerah Sidoarjo dan Surabaya.
Seiring waktu, Lontong Kupang semakin dikenal luas dan sering disajikan dalam berbagai acara, termasuk festival kuliner. Rasa khasnya yang gurih dengan kuah petis menjadikannya favorit di kalangan pecinta kuliner tradisional.
Cara Membuat Lontong Kupang
Meskipun terlihat sederhana, pembuatan Lontong Kupang membutuhkan ketelitian dalam memilih bahan. Lontong dibuat dari beras yang dibungkus daun pisang dan dikukus hingga matang. Sementara itu, kupang dibersihkan dan dimasak dengan bumbu seperti bawang putih, bawang merah, serta petis udang yang memberikan cita rasa khas.
Saat disajikan, Lontong Kupang biasanya dilengkapi dengan sate kerang yang dipanggang dan diberi bumbu kecap manis. Kuah petis, yang terbuat dari udang dan gula merah, memberikan kombinasi rasa manis dan gurih yang semakin memperkaya cita rasa hidangan ini. Beberapa warung juga menambahkan sambal untuk sensasi pedas yang lebih nikmat.