Marah besar, sang raja mengancam akan menghukum mati Ijo di depan rakyatnya. Namun, Ijo segera mengajukan penawaran untuk membuat resep olahan pisang yang sangat lezat, karena ia tahu sang raja menyukai pisang. Tawaran tersebut diterima, dan Ijo pun menyajikan pisang yang dibalut tepung berwarna hijau dengan kuah santan kental yang gurih.

Tak disangka, sang raja sangat menyukai olahan pisang tersebut dan akhirnya Ijo selamat dari hukuman mati. Sebagai bentuk penghormatan, sang raja memberi nama makanan tersebut "Pisang Ijo".

Namun, seperti cerita rakyat lainnya, asal-usul ini bisa saja hanya karangan. Meski demikian, menurut beberapa sumber, dalam budaya Bugis-Makassar, warna hijau melambangkan keanggunan dan sakralitas. Secara psikologis, warna hijau memberikan rasa nyaman dan damai.

Es pisang ijo memang memiliki perpaduan warna hijau dan putih yang menarik dan menawan, ditambah dengan sirup merah yang membuatnya semakin menggoda. (nov)