SURABAYA, PustakaJC.co - Ciplukan, atau yang dikenal dengan nama ilmiah Physalis peruviana, berasal dari daerah tropis dan subtropis di Amerika Selatan, khususnya Peru, Kolombia, dan Ekuador. Buah ini telah dibudidayakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat lokal selama ribuan tahun sebagai sumber makanan dan obat tradisional.
Ciplukan memiliki sejarah panjang dalam pengobatan tradisional, di mana masyarakat setempat menggunakan berbagai bagian tanaman, termasuk buah dan daun, untuk mengatasi berbagai penyakit.
Seiring dengan perjalanan waktu, ciplukan mulai menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Asia dan Eropa, melalui jalur perdagangan. Di Indonesia, ciplukan sering ditemukan di kebun atau pekarangan, dan semakin populer sebagai buah yang kaya akan manfaat kesehatan.
Dalam budaya lokal, buah ini juga dikenal dengan sebutan lain, seperti “buah ciplukan” atau “lantern plant,” yang merujuk pada bentuknya yang unik dan menarik. Saat ini, ciplukan tidak hanya dipandang sebagai tanaman liar, tetapi juga mulai dibudidayakan secara komersial karena nilai gizinya yang tinggi dan potensi sebagai komoditas pasar.Berikut ini adalah beberapa manfaat utama dari buah ciplukan untuk kesehatan tubuh.
Kandungan Gizi Buah Ciplukan
Dalam 100 gram buah ciplukan, terdapat:
Air: 85,4 gram
Energi: 53 kalori
Protein: 1,9 gram
Lemak: 0,7 gram
Serat: 6 gram
Kalsium: 9 mg
Zat besi: 1 mg
Fosfor: 40 mg
Vitamin C: 11 mg
Vitamin A: 36 mcg
Manfaat Buah Cimplukan
Meningkatkan Sistem Imun
Buah ciplukan kaya akan polifenol dan vitamin C yang tinggi, berfungsi penting dalam memperkuat daya tahan tubuh. Dengan sistem imun yang baik, tubuh dapat melawan infeksi dan terhindar dari berbagai penyakit menular.
Mendukung Kesehatan Tulang
Kandungan vitamin K pada buah ciplukan sangat bermanfaat dalam meningkatkan kepadatan tulang, sehingga tulang menjadi lebih kokoh. Hal ini juga dapat mengurangi risiko patah tulang, menjadikannya pilihan yang baik untuk mendukung kesehatan tulang.
Mendukung Kesehatan Penglihatan
Buah ciplukan memiliki kandungan vitamin A, lutein, dan karotenoid yang tinggi, semuanya penting untuk menjaga kesehatan mata. Mengonsumsi buah ini dapat membantu mengurangi risiko degenerasi makula, suatu kondisi yang dapat menyebabkan kebutaan.
Mencegah Anemia
Kandungan zat besi dalam buah ciplukan dapat berkontribusi dalam mencegah anemia akibat defisiensi zat besi. Anemia terjadi ketika kadar zat besi dalam tubuh menurun, sehingga mengurangi fungsi dan jumlah sel darah merah.
Mencegah Penyakit Kanker
Buah ciplukan memiliki potensi untuk mencegah dan menghambat perkembangan sel kanker berkat kandungan antioksidannya yang tinggi. Antioksidan ini berperan dalam melawan radikal bebas yang dapat memicu pembentukan sel kanker di dalam tubuh. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa buah ciplukan dapat membantu menurunkan kadar insulin, menawarkan potensi sebagai pengobatan untuk penderita diabetes.
Melindungi Sel
Dengan kandungan antioksidan yang melimpah, buah ciplukan dapat melindungi dan memperbaiki kerusakan sel akibat radikal bebas. Ini termasuk mengurangi risiko penyakit kronis seperti penuaan dini, penyakit jantung, dan kanker.
Mengurangi Peradangan
Senyawa withanolides yang terdapat dalam buah ciplukan membantu meredakan radang usus dan mengurangi peradangan pada kondisi penyakit radang usus (IBD).
Mengatur Kadar Gula Darah
Kandungan senyawa dalam buah ciplukan dapat memperlambat penyerapan gula, membantu mengontrol kadar gula darah. Ini menjadikannya pilihan yang baik bagi orang yang ingin menjaga berat badan dan mencegah obesitas.
Cara Menikmati Buah Ciplukan
Buah ciplukan dapat dinikmati dengan berbagai cara:
Dimakan langsung sebagai camilan.
Diblender menjadi smoothie.
Diiris tipis sebagai topping untuk oatmeal, yogurt, granola, atau salad buah.
Sebelum mengonsumsinya, pastikan untuk mencucinya dengan air mengalir dan menghindari buah yang masih mentah, karena dapat menyebabkan gangguan pencernaan.(int)