Kuliner

Sambal, Diplomasi dari Perut ke Dunia

Sambal, Diplomasi dari Perut ke Dunia
Dok cookinghealthy

 

Memperkenalkan Cita Rasa Indonesia

Namun, perjalanan untuk memperkenalkan cita rasa Indonesia di Inggris bukanlah tanpa tantangan. Salah satu rintangan terbesar yang dihadapi Zefan adalah kenyataan bahwa kebanyakan orang Inggris tidak terbiasa dengan makanan pedas. "Mereka umumnya hanya tahan di level pedas merica," jelas Zefan. "Butuh waktu bagi mereka untuk menerima rasa yang begitu kompleks dan kuat," tambahnya.

 

Selain itu, memperkenalkan cita rasa Indonesia yang kaya akan rempah dan tekstur juga memerlukan upaya lebih. "Pasar kami saat ini masih didominasi oleh pelanggan Indonesia yang berdomisili di UK, sekitar 80%, sementara 20% sisanya adalah orang lokal dan non-Indonesia," kata Zefan.

 

Meskipun demikian, ada juga segmen pelanggan yang sangat menyukai sambal, seperti orang-orang Afrika. "Orang Afrika sangat menyukai sambal kami. Ada seorang pelanggan yang dulu tinggal di Cambridge, tempat di mana Dapur CUK didirikan. Setelah pindah ke kota lain, dia tetap menjadi pelanggan setia kami," cerita Zefan bangga.

 

Kesuksesan Dapur CUK di Inggris juga tidak lepas dari dukungan yang kuat dari Kedutaan Besar Indonesia di London serta berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti Bank Indonesia. "Mereka sangat memperhatikan dan membantu mengupayakan yang terbaik demi mendukung usaha kecil dan menengah (UKM) seperti kami di Inggris," kata Zefan. Dukungan ini memberi dorongan besar dalam menghadapi berbagai tantangan di negeri orang, serta membuka peluang lebih luas bagi Dapur CUK untuk terus berkembang.

Baca Juga : Asal-Usul Nachos dan Resep Sederhana Membuatnya
Bagikan :