Kuliner

Sambal, Diplomasi dari Perut ke Dunia

Sambal, Diplomasi dari Perut ke Dunia
Dok cookinghealthy

 

Gastrodiplomasi

Istilah gastrodiplomasi pertama kali diperkenalkan oleh The Economist pada 2002. Gastrodiplomasi mengacu pada upaya pemerintah menggunakan makanan sebagai sarana meningkatkan brand awareness suatu negara. Thailand adalah pelopor dalam strategi ini. Melalui program pemerintah yang terstruktur untuk memperkenalkan kuliner negaranya di kancah internasional, Thailand berhasil menggandakan jumlah restoran Thailand di dunia hanya dalam waktu tujuh tahun. Pad thai pun menjadi comfort food banyak orang di dunia.

 

Begitu juga Korea Selatan, yang menggunakan kuliner sebagai pintu masuk untuk mengenalkan budaya mereka. Kini, Korea Selatan tidak hanya dikenal melalui merek besar seperti Hyundai dan Samsung, tetapi juga sebagai raksasa budaya pop yang mencakup film, musik, dan kuliner.

 

Indonesia memiliki potensi serupa. Dengan kekayaan kuliner yang beragam, kita bisa menggunakan gastrodiplomasi untuk memperkenalkan Indonesia tidak hanya dengan informasi rasional, tetapi juga melalui rasa dan keterkaitan emosional. Kuliner memungkinkan kita menjalin hubungan yang kuat dengan masyarakat internasional tanpa paksaan.

Baca Juga : Wisata Ke Jateng? Berikut Jajanan dari Semarang yang Wajib Dicoba
Bagikan :