Handayani mengatakan dalam sehari warungnya bisa mengolah beras 10 kilogram. Pelanggan soto gunting, lanjutnya, berasal dari berbagai wilayah.
"Pelanggan dari banyak wilayah karena di tepi jalan raya. Sekarang ada dua cabang, yang mengelola bapak semua dan kami anak-anaknya yang menjalankan usaha," imbuh Handayani.
Pelanggan dari Kabupaten Gunungkidul, Edi Kuswanto, menyatakan dirinya setiap pekan dua kali mampir ke warung Soto Gunting. Biasanya saat mengantar barang ke Solo atau Jogja.
"Biasanya kalau mengantarkan barang ke Solo mampir. Dulu awalnya saya penasaran kok ada nama soto gunting," ungkap Edi kepada detikJateng di lokasi.
Menurut Edi, setelah awal mencoba itulah akhirnya ketagihan karena dari sisi rasa juga kena di lidah. Selain itu harganya pun terjangkau masyarakat bawah.
"Harganya juga merakyat. Yang jelas uniknya lauk bisa ambil, pilih dan gunting sendiri sesuai selera," imbuh Edi yang mengemudikan truk. (int)