SURABAYA, PustakaJC.co - Makanan pedas untuk sebagian orang bisa menambah nafsu makan. Namun, ada juga orang yang mengalami kondisi cegukan setelah menikmatinya. Apa ya penyebabnya?
Makanan pedas mudah sekali ditemui di Indonesia. Bahkan, orang Indonesia terbiasa mengonsumsi sambal yang pedasnya bikin nagih dan menambah nafsu makan.
Kamu bisa menikmati ayam geprek, ayam penyet, hingga aneka bakso yang rasa sambalnya super pedas. Meski menambah nafsu makan, untuk sebagian orang justru kerap mengalami cegukan. Kira-kira apa ya penyebabnya?
Dilansir dari Says, salah satu penyebab cegukan terjadi karena mengonsumsi makanan pedas. Meski tidak membahayakan, tapi beberapa kasus cegukan kronis berlangsung lebih dari 48 jam.
Cabai yang menjadi bahan dasar untuk menghasilkan makanan pedas ini mengandung senyawa kimia yang dikenal sebagai capsaicin. Senyawa ini bersifat iritan dan inilah yang memberi rasa dan profil pedas pada cabai, seperti dikutip dari Medical News Today.
Saat capsaicin ini dilepaskan ke mulut, tenggorokan, dan perut, maka diafragma akan teriritasi. Hal ini yang memicu timbulnya cegukan.
Teori lain dari makanan pedas menyebabkan cegukan adalah bahwa diafragma berkontraksi dengan cepat untuk melepaskan udara yang menyengat dari paru-paru. Selain makanan pedas, ternyata cegukan juga bisa disebabkan karena terlalu banyak mengonsumsi makanan yang membuat perut kembung.
Beberapa jenis minuman juga dapat menyebabkan cegukan. Seperti minuman soda, minuman panas, minuman beralkohol, dan yang berkarbonasi.
Cegukan disebut tidak membahayakan dan dapat diatasi dengan berbagai cara. Seperti minum segelas air segera mungkin setelah cegukan terjadi.
Kamu juga bisa mengatur tempo makan menjadi lebih lambat. Cegukan juga dapat hilang ketika menahan napas dengan waktu sekitar 10-20 detik. Bisa juga mengonsumsi gula sekitar 1 sendok teh. (int)