YOGYAKARTA, PuatakaJC.co - Setelah masak hidangan lebaran, beberapa hidangan kerap tersisa. Agar awet dan tetap enak setelah dipanaskan, simpan makanan di kulkas dengan 5 cara ini.
Saat merayakan Idul Fitri, umat muslim menyiapkan berbagai macam hidangan mulai dari makanan berat hingga makanan ringan.
Beberapa keluarga biasanya menyiapkan makanan lebaran dalam porsi yang besar agar bisa dinikmati oleh seluruh keluarga. Namun ada makanan yang mungkin tidak dihabiskan dalam satu waktu sehingga menjadi sisa.
Jika stok makanan sisanya masih banyak, jangan langsung dibuang. Makanan sisa lebaran itu bisa disimpan dan dipanaskan kembali di kemudian hari.
Hidangan lebaran identik dengan masakan bersantan. Karenanya, perlu perhatian khusus untuk menyimpannya agar awet dan masih enak sekalipun dipanaskan kembali.
Berikut ini 5 tips menyimpan makanan sisa lebaran di kulkas agar tidak basi.
1. Pilih wadah yang tepat dan tutup rapat
Selalu gunakan wadah penyimpanan yang bersih. Pilih wadah kemasan yang kedap udara agar mencegah masuknya bakteri ke dalam makanan. Wadah kedap udara juga mampu mempertahankan kelembaban dan mencegah sisa makanan menimbulkan bau yang timbul dari kontaminasi makanan lain di kulkas.
Untuk makanan berkuah atau makanan yang terdapat kaldu di dalamnya, pilih jenis wadah yang memiliki kedalam lebih. Sisakan sekitar 1 inci untuk ruang tambahan pada makanan tersebut ketika mendingin. Karena kaldu maupun beberapa makanan berkuah akan mengembang saat disimpan dalam suhu yang dingin.
Ketika sudah dimasukkan ke dalam wadah, tutup rapat.
2. Simpan di tempat yang tepat
Jika sudah tidak dimakan lagi, sebaiknya sisa makanan langsung disimpan dalam kulkas. Batas terbaik untuk menyimpannya yaitu 2 jam setelah dimasak.
Namun cara penyimpanannya juga tidak boleh sembarangan. Ada tips tersendiri dalam menyimpan setiap jenis makanan.
Contohnya daging-dagingan seperti rendang yang sebaiknya disimpan di bagian bawah kulkas untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang. Sementara makanan lain bisa disimpan di bagian atas ataupun tengah kulkas untun mencegah bakteri jahat dari makanan mentah berpindah ke makanan sisa yang sudah jadi ini.
Makanan sisa bisa bertahan sekitar 3 sampai 4 hari di kulkas.
3. Simpan makanan di freezer jika mau makanan lebih awet
Selain kulkas, beberapa makanan juga bisa disimpan di freezer agar lebih awet. Makanan ini bisa awet kurang lebih 3 sampai 4 bulan.
Sayangnya meskipun awet, makanan yang disimpan dalam freezer tetap bisa kehilangan kelembaban dan rasanya seiring dengan berjalan waktu. Oleh karena itu, lebih baik makanan tersebut segera dihabiskan.
4. Jika makanan disimpan dalam freezer, cairkan terlebih dahulu
Beberapa makanan sisa lebaran yang disimpan dalam freezer akan membeku. Sebelum dipanaskan kembali, makanan tersebut bisa dicairkan terlebih dahulu.
Cara terbaik yaitu dengan merendamnya dalam air dingin. Sisa makanan tersebut pastikan tersimpan dalam kemasan anti udara atau wadah kantong yang anti bocor. Karena jika tidak, bakteri dari udara atau lingkungan sekitar bisa masuk.
Setelah sudah kembali ke suhu normal, barulah makanan sisa bisa dipanaskan kembali.
5. Memanaskan dengan cara benar
Ketika makanan sisa mau dikonsumsi kembali, pastikan untuk memanaskannya dengan benar. Panaskan kembali dalam wajan dengan suhu tinggi. Disarankan dengan suhu sekitar 74 sampai 75 derajat celcius.
Memanaskan makanan dalam suhu tinggi memungkinkan makanan terhindar dari bakteri dan kuman.
Jika ada makanan berkuah santan atau makanan yang dimasak menggunakan banyak saus, lebih baik dipanaskan kembali dengan cara mendidihkannya. Ketika dipanaskan, tutup bagian atas dengan tutup wajan untuk mempertahankan kelembaban dan memastikan makanan akan panas sepenuhnya.
Hal lain yang perlu dilakukan, pastikan mengambil makanan sisa yang mau dipanaskan dalam jumlah sesuai. Karena jika terlalu banyak, memungkinkan makanan sisa itu kembali lagi ke dalam kulkas dan akan dipanaskan lagi di waktu lain.
Proses pemanasan berulang kali inilah yang akan mengurangi nilai gizi dari makanan tersebut. Itu juga mampu menambah kandungan lemak trans pada makanan yang berbahaya bagi kesehatan. (int)