Kuliner

Buka Puasa Identik Makan Gorengan, Ini Asal Muasalnya

Buka Puasa Identik Makan Gorengan, Ini Asal Muasalnya
Dok kuliner lokall

 

Ini terjadi juga di Indonesia. Teknik menggoreng semakin masif sejak orang China dan Eropa datang pada abad ke-16. Mereka datang ke Indonesia tidak hanya secara fisik, tetapi juga membawa budaya, salah satunya teknik menggoreng.

 

Seiring waktu, budaya menggoreng dikenal hingga ke akar rumput. Penyebabnya karena dua hal. Pertama, munculnya minyak kelapa sebagai bahan baku pada abad ke-19 yang memudahkan proses penggorengan. Kedua, diperkenalkannya mentega sebagai bahan menggoreng oleh bangsa Eropa, khususnya Belanda. 

 

Fadly Rahman dalam Jejak rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia (2016) menyebut bahwa mentega menjadi andalan untuk menggoreng di Hindia Belanda pada abad ke-20. Pada kurun waktu tersebutlah muncul merek mentega ternama, yakni Blue Band. 

 

Dari sinilah muncul variasi makanan dari hasil menggoreng, yang kini disebut sebagai gorengan, seperti pisang goreng dan tempe goreng. Namun, hadirnya gorengan bukan berarti bisa dinikmati tiap saat oleh seluruh lapisan masyarakat. Sebab, mentega dan minyak kelapa sulit dijangkau karena harganya mahal.

 

Barulah saat memasuki era Orde Baru terjadi perubahan. Kebijakan Presiden Soeharto yang memperbolehkan pembangunan industri sawit membuat minyak goreng merajalela di pasangan. Dengan harga lebih murah, praktis minyak kelapa mulai tergantikan oleh minyak goreng sawit. 

Baca Juga : Bisa Tingkatkan IQ, Buah Ini Baik Untuk Anak
Bagikan :