SURABAYA, PustakaJC.co - Ada banyak jenis roti yang kerap dijajakan di etalase toko. Namun yang paling mudah dikenali orang biasanya roti gandum, putih dan sourdough.
Roti putih memang kerap jadi pilihan ketika sarapan. Orang Indonesia juga sering menjadikan roti sebagai 'pengganjal' saat lapar, sebelum benar-benar memakan nasi.
Namun roti, terutama yang putih, sering disalahkan bahkan dilarang dikonsumsi untuk orang yang mengidap penyakit tertentu. Roti disebut 'kurang' sehat, dan bisa memicu penyakit tertentu.
Ahli diet yang berbasis di Charlotte, Carolina Utara, Natalie Mokari mengaku sedih karena banyak kliennya tak boleh makan roti. Padahal, secara komposisi roti bisa jadi sumber biji-bijian yang enak.
"Saya melihat banyak klien yang berpikir mereka tidak boleh makan roti, yang membuat saya sedih karena roti adalah sumber biji-bijian yang bagus," katanya mengutip CNN.
Definisi roti sehat tak hanya terpaku pada roti gandum. Sebenarnya ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan.
Misalnya jenis apa yang Anda beli, apa yang Anda makan dengannya, dan seberapa seimbang hubungan Anda dengannya.
Bahkan, ahli diet yang berbasis di Washington, DC menyebut tujuan kesehatan seseorang juga menentukan kualitas sehat atau tidaknya roti yang dimakan.
Bagi mereka yang mengkhawatirkan kesehatan usus atau yang ingin merasakan rasa roti tawar tanpa tingkat penyulingan yang sama, dia menyarankan mencoba jenis sourdough.
Sourdough adalah jenis roti yang difermentasi. Prosesnya dapat membantu mikrobioma usus, dan jika yang dimiliki benar-benar sourdough yang difermentasi dengan lambat, Anda mungkin dapat mencerna gluten lebih mudah.
Di luar jenis rotinya, Mokari merekomendasikan untuk melihat cara pembuatannya. Carilah bahan-bahan sederhana, seperti tepung, air, garam, dan ragi. Terutama karena mudah untuk menyisipkan kadar gula dan natrium yang lebih tinggi ke dalam produk roti.
Jika Anda mencari lebih banyak serat, biji-bijian adalah cara terbaik. Untuk menghindari label yang menyesatkan, periksa daftar bahan - kata pertama harus "utuh" jika itu benar-benar roti gandum.
Jarang orang makan roti begitu saja, jadi penting untuk memikirkan nutrisi dari keseluruhan makanan. Jika Anda khawatir dengan gula darah, roti bisa menjadi bagian dari makanan seimbang. Terutama jika Anda menambahkan lemak dan protein sehat.
Karbohidrat seperti yang ada dalam roti dapat memberi Anda energi cepat yang akan hancur jika dimakan sendiri. Tetapi menambahkan protein dan lemak juga cukup baik dicoba.
"Apakah itu gandum atau roti putih, saya akan mendorong seseorang untuk selalu mengonsumsi protein dan lemak," tambah Mokari.
Misalnya, jika Anda membuat sarapan, cobalah memasangkan roti panggang dengan telur, alpukat, atau selai kacang. (int)