Selain itu menurut masyarakat Jogja, pelopor penjual Bakmi Jawa di Indonesia sendiri berasal dari keluarga etnis Tionghoa yang tinggal di Desa Piyaman, Wonosari, Gunungkidul.
Tidak hanya memiliki peran sebagai makanan, Bakmi Jawa dijadikan sebagai salah satu budaya dalam adat istiadat masyarakat Jawa.
Biasanya, bakmi menjadi salah satu hidangan wajib pada acara syukuran atau upacara adat masyarakat Jawa. Tidak hanya itu, Bakmi juga kerap disajikan untuk bingkisan ucapan terima kasih kepada orang-orang yang membantu mengurus jenazah saat upacara kematian.
Bakmi Jawa sejatinya diolah dengan menggunakan tungku arang. Biasanya penjual menyediakan peralatan seperti tungku, arang, dan wajan yang terbuat dari baja tebal.