Kuliner

Pencinta Pedas Wajib Cicip 7 Jenis Cabe Ini

Pencinta Pedas Wajib Cicip 7 Jenis Cabe Ini
dok kuliner

SURABAYA, PustakaJC.co - Cabe yang umum dikenal di Indonesia hanya cabe rawit merah dan hijau, padahal di dunia ini ada banyak sekali jenis cabe. Untuk para penggemar pedas, coba cicip 7 jenis cabe istimewa dari berbagai negara ini.

 

Cabe disukai karena rasanya yang pedas. Cita rasa itu dihasilkan dari kandungan capsaicin pada cabe. Semakin banyak capsaicin, maka semakin pedas rasa sebuah jenis cabe.

 

Tadinya rasa pedas cabe itu tidak dapat diukur hingga pada 1912, ahli farmasi bernama Wilbur Scoville dari Amerika Serikat menemukan cara mengukur kepedasan cabe. Penemuannya dikenal dengan sebutan unit Scoville, sebut Listverse (14/12).

 

Semakin rendah angka unit Scoville, maka menandakan cabe itu tidak semakin pedas. Begitupun sebaliknya. Satuan ini lantas menjadi panduan banyak pencinta pedas saat hendak mencicipi cabe baru.

 

Varietas cabe di dunia ini rupanya sangat banyak, bahkan mencapai lebih dari 50.000 varietas. Cabe rawit di Indonesia hanyalah bagian sangat kecil dari banyaknya jenis cabe di dunia.

 

Nah, bagi kamu yang penasaran dengan jenis cabe lain yang tak kalah istimewa di dunia ini, berikut 7 daftarnya:

 

1. Cabe cayenne

Cabe cayenne dikenal sebagai cabe merah di Indonesia. Jenis cabe ini juga populer di Amerika Barat dan Meksiko. Penyebutannya beragam, termasuk cabe Guinea, cabe tanduk sapi, cabe burung, atau aleva.

 

Cabe cayenne konon sudah ada sejak 1652, ditemukan oleh ahli botani Inggris. Cabe ini bisa ditemukan dengan mudah di pasaran dalam bentuk segar, kering, maupun bubuk. Tingkat rata-rata kepedasannya 30.000 sampai 50.000 Scoville heat units (SHU).

 

2. Scotch bonnet

 

Cabe unik lainnya, Scotch bonnet yang bentuknya unik seperti paprika mini. Cabe ini punya sengatan pedas luar biasa dengan nilai 100.000 sampai 350.000 SHU. Jenis cabe ini banyak dipakai di masakan Karibia untuk diolah bersama daging babi atau ayam.

 

Masyarakat Karibia menjuluki cabe Scotch bonnet sebagai bola api karena kepedasannya. Cabe ini juga banyak ditemukan di Guyana, Pulau Maldives, dan Afrika Barat.

 

3. Cabe shishito

Shishito peppers atau cabe sishito berasal dari Asia Timur. Tingkat kepedasannya rendah yaitu hanya 50-200 SHU. Cabe yang populer dengan sebutan cabe Jepang ini juga tak terlalu besar dengan ukuran sepanjang jari.

 

Cara terbaik menikmati cabe shishito adalah dengan menggorengnya dalam minyak panas. Jangan lupa lubangi bagian tengahnya untuk aliran udara ketika dimasak. Biasanya cabe ini dijadikan menu pendamping dan dinikmati dengan taburan garam.

 

4. Hatch green chile

Meksiko dikenal memiliki varietas cabe beragam, termasuk cabe hijau bernama hatch green chile. Tingkat kepedasannya sedang sekitar 1.000-8.000 SHU. Jenis cabe ini dianggap ideal untuk ditambahkan ke dalam berbagai masakan.

 

Selain dijadikan bumbu masakan, hatch green chile juga bisa dimakan mentah. Konon teksturnya renyah, sedikit pahit, dan aromanya kuat tertinggal di mulut seperti usai makan daun bawang.

 

5. Cabe poblano

Cabe unik lainnya adalah cabe poblano yang berasal dari Puebla, Meksiko. Sengatan pedasnya tergolong lembut menuju sedang dengan nilai SHU antara 1.000 sampai 2.000.

 

Cabe ini paling populer dijadikan 'kantong' untuk diisi bahan makanan favorit. Banyak orang juga menikmati cabe poblano sebagai menu pendamping daging BBQ. Saat dimasak, cabe ini terasa sedikit manis fruity dengan jejak smoky yang sedap.

 

6. Cabe serrano

Cabe serrano adalah tanaman asli wilayah pegunungan Puebla dan Hidalgo di Meksiko. Cabe dengan nama latin Capsicum annuum ini serupa cabe hijau namun dengan ukuran yang lebih gendut dan sedikit lebih panjang.

 

Cabe serrano tergolong cabe pedas dengan nilai 5.000 sampai 15.000 SHU. Cabe ini jamak dikonsumsi dalam kondisi mentah atau diiris-iris untuk ditambahkan ke dalam masakan. Cabe ini kaya vitamin C, kalsium, dan vitamin A sehingga mengonsumsinya bagus untuk kesehatan.

 

7. Cabe habanero

Jenis cabe lain yang bisa dicoba pencinta pedas adalah cabe habanero. Pedasnya tak main-main karena cabe ini mengandung 150.000 sampai 575.000 SHU. Nama Habanero sendiri diambil dari ibu kota Kuba, Havana meski cabe ini bukan asli sana.

 

Cabe habanero pernah mendapat julukan sebagai cabe terpedas di dunia. Meski rasa pedasnya sangat kuat, cabe ini konon memiliki rasa halus dan khas yang disukai penggemarnya. Cabe asal pedalaman Amazon, Amerika Selatan ini bisa berwarna antara oranye, merah, dan hijau. Cabe ini bisa dimakan mentah atau diolah sebagai bahan saus maupun masakan tradisional. (int)

Baca Juga : Ubi Cilembu: Rahasia Manis dari Sumedang hingga Ragam Kreasi Lezat
Bagikan :