SURABAYA, PustakaJC.co - Buah pisang memang menjadi makanan rakyat dan favorit banyak orang di Indonesia. Sebab banyak makanan yang bisa diolah dari buah yang dikenal memiliki banyak vitamin A, C dan B6 ini.
Setelah diolah jadi makanan yang enak, biasanya kulit pisang akan menjadi limbah dan dibuang percuma begitu saja. Namun ternyata jarang orang mengetahui bahwa kulit pisang rupanya bisa dijadikan bahan baku untuk membuat manisan.
Hal itu telah dibuktikan oleh seorang ibu rumah tangga di Dusun XI, Desa Suka Damai Barat, Kecamatan Pulau Bandring, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut) bernama Vina Alfira Rambe (39) yang berhasil mengolah kulit pisang untuk dibuat manisan bahkan dijual sebagai cemilan dan bernilai ekonomis.
Rasanya manisan kulit pisang buatan Vina ini tentu saja manis-asam, sedikit berserat, kenyal namun lembut ketika digigit. Bahan baku utama untuk membuatnya kulit pisang kapok dan gula putih. Dapat pula dikolaborasikan dengan varian rasa lain seberti lemon.
Untuk proses pembuatannya, Vina mencuci kulit pisang terlebih dahulu hingga bersih. Kemudian diparut, setelah itu direbus lalu dijemur beberapa hari hingga kering.
Setelah kulit pisang kering dijemur lalu dimasak dengan cara disangrai (digoreng tanpa minyak). Kemudian dia mencampurkan gula putih dengan air lalu direbus. Setelah itu manisan kulit pisang akan didiamkan beberapa saat dengan rebusan air gula tadi. Proses pembuatannya kurang lebih selama satu harian.
Vina mengaku berinovasi dan termotivasi membuat kulit pisang menjadi manisan karena ia sebelumnya menjual makanan yang terbuat dari pisang seperti getuk pisang, pisang bakar, pisang goreng dan lainnya.
"Jadi saya dapat informasi ternyata kulit pisang ini bisa dibuat jadi manisan. Saya belajar-belajar dan coba sendiri," kata dia saat berbincang bersama wartawan.
Bersama suami, Vina pertama kali mencoba membuat manisan kulit pisang ini pada bulan September 2021 lalu. Kala itu ia sempat tiga kali mencoba dan gagal. Pada percobaan ke empat manisan kulit pisangnya berhasil dibuat dan berhasil.
"Waktu dicoba buat tapi gagal, saya terus penasaran, ya saya coba terus membuatnya hingga yang keempat kali berhasil," ungkapnya.
Kini, manisan kulit pisangnya itu telah dikemasnya rapi dan dijual ke beberapa tempat di Asahan. Sebagian manisan kulit pisang yang dinamakannya 'Bang Jenggot' milik Vina ini dijualnya secara online. Satu kemasan seberat 70 gram dijual seharga Rp 5 ribu. Selain manisan, Vina juga membuat dodol pisang.
Vina sendiri masih kebingungan untuk mengurus izin produksinya termasuk izin dari Depkes dan logo halal.
"Untuk menjualnya pun saya belum berani terlalu banyak. Karena izinnya belum ada. Rencananya mau membuat izinnya termasuk logo halal, tapi masih bingung," ujarnya.
Dia pun berharap, pemerintah sudi memfasilitasinya. Karena usaha miliknya merupakan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang saat ini menjadi usaha prioritas pemerintah sebagai pengembangan ekonomi rakyat. (int)