Doa dan dzikir kebangsaan tersebut semakin syahdu karena diiringi dengan tarian sufi yang gerakannya senantiasa berputar berlawanan dengan arah jarum jam.
Tidak hanya itu, keguyupan yang khidmat dalam doa dan dzikir menysukuri nikmat kemerdekaan juga disemarakkan dengan tradisi tumpengan. Bukan tumpeng biasa, ada sebanyak 77 tumpeng disiapkan dengan bendera merah-putih di atasnya.
Secara khusus Gubernur Khofifah melakukan pemotongan tumpeng merah putih tersebut bersama Dankodiklatal serta Forkopimda Jatim. Yang kemudian dilanjutkan dengan 'muluk' bersama tumpeng merah putih alias makan tanpa menggunakan sendok.