Kuliner

Alkisah Warteg, Penyelamat Perut Rakyat

Alkisah Warteg, Penyelamat Perut Rakyat
dok wartegal

 

Warteg dengan kekhasannya, salah satunya relatif murah, dapat mampu menarik banyak pembeli. Semurah-murahnya barang jika pembelinya banyak tentu bakalan untung. Seperti itulah yang dirasakan para pengusaha warteg. Di tempat asalnya sebagian dari mereka dipandang sebagai pengusaha yang sukses dengan memiliki rumah yang megah nan mewah.

 

Contohnya di Sidakaton dan Sidapurna, sejumlah rumah tingkat dua menghiasi kedua desa tersebut. Namun rumah tersebut biasanya terkesan sepi seperti tidak ditinggal penghuninya.

 

Menurut warga sekitar, rumah-rumah tersebut sepi karena pengusaha warteg sedang merantau ke kota. Sebenarnya rumah pengusaha warteg tidak kosong, tetapi biasanya ditunggui oleh anggota keluarga mereka atau orang yang mereka percaya. Si empunya rumah biasanya baru akan balik ketika hari raya Idul Fitri atau keperluan mendesak yang lain.

 

Hasil jerih payah pengusaha warteg tidak hanya untuk pribadi sendiri atau keluarganya semata, tetapi juga disalurkan untuk kebaikan desanya. Mereka turut andil dalam pembangunan desa seperti membangun gapura dan jalan beraspal.

Baca Juga : Sambal, Diplomasi dari Perut ke Dunia
Bagikan :