Kuliner

Kafe Bertema Industrial Vintage Surabaya

Kafe Bertema Industrial Vintage Surabaya
dok pewarta

SURABAYA, PustakaJC.coBisnis resto and coffee shop tengah menjamur di sejumlah kota besar di Indonesia. Begitu pula di Kota Surabaya.

 

Sebagian di antaranya menargetkan kaum urban dengan menyesuaikan orientasi dan pasar masing-masing. Mulai dari memberikan menu, rasa, harga, hingga konsep yang disuguhkan.

 

Ketika detikJatim menjelajahi kawasan Dokter Cipto nomor 14, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya, terdapat sebuah kafe bernama Kameraad. Pada halaman utama, pengunjung disambut suasana klasik nan estetik.

 

Hampir sepanjang jalan dan lorong menuju kasir, mata pengunjung dimanjakan dengan sejumlah tanaman hias. Untuk bangunan sendiri, masih orisinal, seolah mempertahankan tema klasik.

 

Sesampainya di meja kasir dan ruang dalam, sudah berbeda konsep, yakni industrial modern. Di sana, pengunjung bisa langsung menikmati suasana ruang terbuka hijau.

 

Di beberapa ruangan tampak aksesori atau hiasan klasik. Mulai dari sepeda, mainan anak, hingga kursi dan meja jadul.

 

Saking nyamannya, pengunjung akan lupa waktu dan tempat. Mengingat, lokasinya berada di Surabaya Pusat dan diapit gedung bertingkat.

 

Founder Kameraad, Taufiq Prabowo mengatakan, konsep industrial vintage memang menjadi salah satu strategi untuk mendatangkan pengunjung lebih banyak. Kendati demikian, lokasi yang disuguhkan terbilang minimalis.

 

Vicky menyatakan, tak memiliki target tertentu perihal konsumen yang datang. Menurutnya, anak-anak, dewasa, hingga lansia dinilai cocok menikmati kafe yang berada di jantung kota pahlawan itu.

 

"Tidak ada segmentasi atau target konsumen tertentu, hanya saja kebanyakan yang datang ke sini anak-anak muda atau milenial dan para pekerja kantoran sekitar sini," kata pria yang  akrab disapa Vicky itu.

 

Untuk harga yang dibanderol relatif murah. Minuman mulai dari harga Rp 6.000 hingga Rp 25.000 per gelas. Sementara untuk makanan, mulai dari Rp 13.000 sampai Rp 25.000 per porsi.

 

"Buat kami, harga yang kami banderol worth it (setimpal) bagi arek-arek Suroboyo," ujar warga Jambangan, Surabaya itu.

 

Hal senada disampaikan Co-Founder Kameraad, Andy Baskoro. Untuk menu yang disajikan memang senada dengan kafe dan resto pada umumnya. Namun dari segi rasa, ia menjamin pengunjung ingin kembali lagi.

 

"Untuk menu kami kurang lebih sama dengan kafe dan resto lain, tapi untuk menu makanan, andalan kami ada nasi cumi plus udang dan nasi cumi," ujarnya. (int)

Baca Juga : Ternyata Ini Alasan Kenapa Kotak Pizza Nggak Pernah Bulat
Bagikan :