Susianto, President World Vegan Organization, mengatakan selama ini memang ada kesalahpahaman perihal asam lemak jenuh. Selama ini, semua asam lemak jenuh dianggap sama baik asam lemak jenuh pada produk nabati maupun hewani. Padahal, asam lemak jenuh pada santan berbeda.
Menurut dia, kandungan lemak pada santan jauh lebih sedikit ketimbang minyak sebab santan banyak mengandung air. Dari sekitar 240 g santan, lebih dari separuhnya berupa air (164,71 g).
"Inilah yang membedakan antara minyak kelapa dan minyak jenuh pada hewani seperti asam stearat [berupa] long chain fatty acid di atas 14. Namun pada minyak kelapa atau santan itu medium chain fatty acid (MCFA). Dia hanya memiliki 12 rantai karbon," katanya.