Kuliner

Karak Bratan Solo, Teman Bersantap Nasi

Karak Bratan Solo, Teman Bersantap Nasi
dok tokopedia

SOLO, PustakaJC.co - Bagi anda yang tengah mudik ke Solo dan bingung mencari oleh-oleh, makanan karak bisa jadi pilihan. Warga Solo biasa menggunakan karak yang merupakan makanan sejenis kerupuk ini sebagai teman bersantap nasi.

 

Makanan yang 'kriuk' dan murah meriah bisa ditemukan dengan mudah di pasar tradisional. Salah satu yang cukup terkenal adalah karak bikinan produsen di Kampung Bratan, Kecamatan Laweyan, Solo. Ada beberapa produsen karak di kampung ini.

 

Salah satunya adalah usaha karak yang dirintis Mitro Raharjo, puluhan tahun silam. Usaha ini sudah bertahan tiga generasi.

 

"Awalnya dibuat oleh kakek kami Mbah Mitro Raharjo, kemudian diteruskan Pak Ismu dan sekarang dikelola istri dan saya sebagai menantu," kata Hartono kepada detikJateng saat ditemui di rumahnya di Bratan RT 1/RW 6, Sabtu (7/5/2022).

 

Proses pembuatan karak ini sangat sederhana. Bahannya berupa nasi yang dikukus dengan sejumlah bumbu seperti bawang dan garam. Semua bahan itu ditumbuk hingga halus kemudian diiris tipis-tipis.

 

Selanjutnya, bahan tersebut dijemur hingga benar-benar kering, kemudian baru digoreng. Maka jadilah karak yang gurih dan renyah.

 

Meski dikenal sebagai makanan kelas bawah, karak banyak dicari. Hartono menyampaikan, di masa lebaran ini permintaan karak produksinya sangat tinggi. Hanya saja, karena keterbatasan karyawan dirinya pun tidak bisa melayani semua permintaan pelanggannya.

 

"Kalau dulu produksi bisa sampai 100 kilogram per harinya. Kalau setelah pandemi ini, hanya 70 kilogram saja. Itu sudah maksimal, sebenarnya permintaan banyak hanya kami tidak bisa melayaninya," urainya.

 

Pembeli karak Bratan, lanjut Hartono, kebanyakan adalah pelanggan yang sudah rutin membeli karaknya. Tidak hanya dari Solo tetapi juga banyak yang dari luar kota. Harga karak buatannya juga cukup murah, Rp 65 ribu/kilogram.

 

"Pemudik yang sudah langganan karak sini pasti datang untuk membeli. Reseller juga banyak, kami jual tanpa merek, mereka yang membuat mereknya sendiri," ucapnya.

 

Pembelinya bukan hanya masyarakat kelas bawah. Karak sudah menjadi makanan bagi semua kalangan. Bahkan, lanjut Hartono, pada masa lalu, keluarga Presiden Soeharto juga sering memesan karak di tempatnya saat singgah di Solo.

 

"Pak Harto (presiden) juga langganan karak di sini, biasanya yang memesan dari ajudan di Ndalem Kalitan," katanya. (int)

Baca Juga : Apa itu Susu Full Cream? ini Manfaatnya bagi Kesehatan
Bagikan :