Kuliner

Serabi Likuran, Tradisi Sambut Malam Lailatulqadar

Serabi Likuran, Tradisi Sambut Malam Lailatulqadar
dok serambi

 

Kegiatan tersebut diadakan di salah satu ruas jalan di desa dan diikuti oleh 30-an warga pembuat serabi. Kebanyakan para pedagang serabi itu sudah sepuh tetapi masih memiliki keahlian membuat serabi yang diharapkan dapat memberikan edukasi pada generasi penerus.

 

Uniknya, transaksi di pasar tersebut juga terbilang unik. Bagi masyarakat yang ingin membeli serabi akan bertransaksi dengan uang klithik atau koin kayu yang disediakan panitia dengan harga Rp1 ribu per koin. Untuk harga serabi sendiri sekitar Rp2-3 ribu per dua buah.

 

Pada masa pandemi, kegiatan ini tentu diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan. Para pedagang dan pembeli menggunakan masker dan ada petugas yang berkeliling untuk mengingatkan pengunjung agar mematuhi protokol kesehatan.

 

Desa Penggarit rupanya telah ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebagai percontohan Desa Pemajuan Kebudayaan. "Budaya lokal yang pernah ada di Desa Penggarit memang kita upayakan untuk kita lestarikan," jelas Imam.

Baca Juga : Pabrik Es Subur Sidoarjo, Benarkah Dibangun dari Zaman Belanda?
Bagikan :