Kuliner

Serabi Likuran, Tradisi Sambut Malam Lailatulqadar

Serabi Likuran, Tradisi Sambut Malam Lailatulqadar
dok serambi

 

Malam selikuran diharapkan menjadi momen pengingat bagi umat muslim untuk memperbanyak sedekah, introspeksi diri, dan meningkatkan ibadah di sisa bulan Ramadan.

 

Berbeda dengan yang ada di Keraton Yogyakarta, masyarakat di Desa Penggarit, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, punya tradisi lain yang dikenal dengan nama serabi likuran.

 

Tradisi serabi likuran dilakukan dengan cara saling mengirim serabi kepada para tetangga dan saudara pada 10 hari terakhir bulan puasa. Serabi likuran yang dikirim biasanya diberi kuah kinca atau semacam saus gula merah kemudian diberi santan kelapa muda. Tak hanya saling memberi penganan serabi, tradisi tersebut juga menjadi media komunikasi dan silaturahmi warga desa.

 

Tahun lalu di Desa Penggarit juga diadakan Pasar Serabi Likuran. Menurut penuturan Imam Wibowo selaku Kepala Desa Penggarit, penyelenggaraan pasar tersebut berawal dari keprihatinan sebagian tokoh masyarakat karena tradisi serabi likuran yang belakangan mulai luntur padahal sejak zaman dahulu biasa dilakukan setiap tahun saat Ramadan.

Baca Juga : Wisata Ke Jateng? Berikut Jajanan dari Semarang yang Wajib Dicoba
Bagikan :