Kuliner

Tradisi Kuliner Mataram

Tradisi Kuliner Mataram
dok kuliner

 

Para pemegang tanah lungguh itu, tidak ubahnya seperti raja-raja kecil, memungut pajak dan upeti dari petani yang menggarap tanah lungguhnya. Tiap pemegang tanah lungguh punya ratusan bekel atau pemungut pajak yang memastikan petani membayar.

 

“Bekel bangsawan pemegang tanah lungguh menyerahkan sebagian hasil pemungutannya kepada majikannya. Agar dianggap setia, para bangsawan pemegang lungguh memberi berbagai hadiah kepada raja,” kata sejarawan Sri Margana yang dimuat dalam buku Tradisi Kuliner Mataram yang diterbitkan Litbang Kompas.

 

Kemakmuran itulah yang menyangga seluruh peradaban dan kebudayaan istana para raja Jawa, termasuk ragam kulinernya. Utusan VOC, Rijklof van Goens, pernah terperangah ketika menghadiri perjamuan tahunan raja Amangkurat I pada tahun 1656.

Baca Juga : Udang: Pemicu Kolesterol atau Justru Sehat?
Bagikan :