YOGYAKARTA, PustakaJC.co- Siapa yang tidak kenal dengan makanan paling merakyat yang satu ini, apalagi kalau bukan pecel. Di Jogja ada penjaja pecel yang sudah sangat terkenal di kalangan wisatawan maupun warga lokal yaitu pecel Pasar Beringharjo.
Kira-kira apa yang membuat beda pecel di Pasar Beringharjo dibanding pecel lainnya?
Pasar Beringharjo sudah sejak lama menjadi destinasi wisata di kota Yogyakarta. Umumnya para wisatawan berburu batik di pasar ini. Namun, tidak hanya batik yang banyak dijual pedagang di Pasar Beringharjo tapi juga berbagai kuliner khas Jogja juga hadir disini. Salah satunya yaitu panganan pecel atau nasi pecel.
Di Pasar Beringharjo ada banyak penjual yang menjajakan pecel. Tapi ada satu yang sudah terkenal sejak dulu yakni pecel Pasar Beringharjo atau yang lebih dikenal sebagai Pecel Senggol.
Sesuai namanya, jika kamu menyantap pecel disini, bisa dipastikan kamu akan sering kesenggol oleh pengunjung pasar yang lalu lalang. Belum lagi, kamu harus berdesakan dengan pembeli lain yang harus antri demi menikmati kelezatan seporsi Pecel Senggol Beringharjo.
Makan di tempat, kamu hanya akan disediakan kursi plastik tanpa sandaran dan tidak akan ada meja disini serta hanya beratap tenda seadanya. Tak disangka bahwa hal-hal tersebut yang membuat Pecel Senggol jadi istimewa.
Kapan lagi bisa merasakan makan hidangan ternikmat di tempat yang bisa dikatakan jauh dari nyaman?
Banyaknya pembeli yang mengantri di Pecel Senggol membuktikan bahwa rasa memang tidak bisa bohong. Walaupun berdesak-desakan pelanggan merasa tidak rugi karena terbayang kelezatan pecel yang siap disantap.
Seporsi pecel senggol pasar Beringharjo memiliki isian yang umum ada pada hidangan pecel yaitu kacang panjang, toge, kol, bayam, serta bunga turi yang terlebih dahulu sudah dimatangkan. Penambahan bunga turi mungkin menjadi sayuran yang tidak umum ada pada hidangan pecel.
Kembang turi putih ini memiliki banyak khasiat untuk kesehatan seperti mengobati rabun senja, mempercepat proses penyembuhan luka, dan lain-lain. Jenis sayuran lain yang juga bisa digunakan sebagai campuran pecel yaitu kenikir, daun singkong, kecipir, dan daun pepaya.
Pecel senggol dihidangkan di atas piring rotan yang dialasi daun pisang yang biasa disebut pincuk. Campuran berbagai nasi atau lontong dan sayuran tadi kemudian diguyur dengan bumbu kacang atau sambal kacang.
Di suapan pertama pecel senggol kamu akan merasakan sensasi manis, gurih, dan sedikit pedas menyerang lidah. Rasa bumbu kacang yang khas dari pecel senggol menjadi salah satu alasan kenapa pelanggan tidak ingin berpindah ke penjaja pecel lainnya.
Pecel senggol Jogja juga dapat dinikmati dengan menambahkan beberapa lauk. Seperti tempe bacem, tahu bacem, bihun goreng, sate usus, sate telur puyuh, ayam, dan aneka gorengan yaitu lumpia, dan lain-lain. Untuk minumannya, tersedia es dawet dan juga es kelapa muda.
Pecel senggol berlokasi di Pasar Beringharjo yang beralamat di Jalan Pabringan No. 84 Gondomanan, Yogyakarta. Posisi warung tenda pecel senggol ini pas berada di depan pintu masuk dari Pasar Beringharjo.
Jadi setibanya kamu di Pasar Beringharjo dan melihat ada pemandangan kerumunan orang yang sedang mengantri dan sedang makan, bisa dipastikan itu pecel senggol.
Posisi warung tenda yang strategis membuat pecel senggol semakin laku. Tidak hanya pelancong atau wisatawan yang mampir disini tapi juga pelanggan setia yakni warga lokal Jogja turut mampir juga.
Pecel Senggol biasanya dinikmati di pagi hari sebagai menu sarapan. Jadi, pecel senggol ini buka mulai jam 8 pagi hingga dagangan habis terjual. Jika kamu tidak ingin kehabisan, datanglah sebelum pecel senggol ini buka.
Seporsi pecel senggol dibanderol mulai dari harga Rp.8.000 tanpa tambahan lauk apapun. Untuk harga gorengan mulai dari Rp.2.000 saja dan lauk seperti udang ataupun ayam bekisar mulai dari harga Rp.10.000.
Beberapa pelanggan yang pernah mampir dan makan di pecel senggol mengatakan bahwa rasa pecel senggol sangat enak dan nikmat. Banyaknya lauk pendamping pecel senggol yang disediakan membuat pelanggan bebas memilih lauk yang disukai.
Terkait harga, ada yang mengatakan termasuk murah namun ada juga yang bilang cukup mahal. Penilaian berbeda dari pelanggan wajar terjadi karena mungkin ada beberapa di antara pelanggan yang menemukan harga seporsi pecel lebih murah dibanding harga pecel senggol.
Banyak juga pelanggan yang sempat mampir makan disini mengungkapkan ketidaknyamanan saat menyantap hidangan pecel. Mereka juga mengeluhkan keberadaan pengamen yang cukup mengganggu kenyamanan. Hal ini menjadi wajar karena pecel senggol berlokasi di pasar dengan area terbuka jadinya bakalan tidak senyaman saat anda makan di dalam ruangan. (int)