Setelah beras dan santan masak, proses selanjutnya ialah menumbuk adonan punten menggunakan alu (lesung). Adonan punten ditumbuk sampai adonan padat menyerupai lontong. Setelah adonannya padat, barulah adonan punten dibentuk kotak atau persegi, kemudian dipotong-potong saat akan disajikan bersama pecel. Jika dilihat sekilas, punten ini persis jadah ya, hanya beda bahan bakunya saja. Kalau punten terbuat dari beras putih, sedangkan jadah terbuat beras ketan. Tapi keduanya sama-sama mudah ditemukan di Tulungagung kok.
Penyajian pecel punten mirip seperti pecel Madiun atau pecel Tumpang yang terdiri dari sayuran seperti kacang panjang, daun singkong, bayam, mentimun, kembang turi, kecambah, kangkung serta kemangi yang disiram dengan sambal pecel. Tak lupa aksesoris pelengkap yang membuat Kawan jadi semakin ketagihan, seperti rempeyek, telor ceplok, ayam goreng dan juga ikan.
Tapi, aksesoris di atas bukan berarti pakem yang harus disajikan; masing-masing daerah punya selera tersendiri dalam menyajikannya, seperti di Kediri sebagian besar warung yang menjual pecel punten ini mengganti rempeyek dengan kerupuk pasir atau akrab disebut kerupuk upil yang digoreng menggunakan pasir.