Kuliner

Filosofi Lemper dan Semar Mendem

Filosofi Lemper dan Semar Mendem
dok travelingid

YOGYAKARTA, PustakaJC.co - Awalnya, penulis sempat berpikiran kalau semar mendem ini adalah jajanan yang sudah cukup umum, khususnya di jajaran kudapan di pasar. Sekilas, memang terlihat mirip dengan lemper karena mereka memang satu geng di jajanan pasar.

 

Namun, kalau diperhatikan secara detail, mereka memiliki karakteristik yang berbeda. Kira-kira, apa perbedaannya dari kedua jajanan ini?

 

Semar mendem dan lemper sama-sama kue basah yang dibuat dari nasi ketan, kemudian dimasak bersama dengan santan. Semar mendem merupakan kudapan khas Yogyakarta yang terbuat dari beras ketan, lalu diberi isian abon atau ayam suwir. Semar mendem hampir mirip dengan lemper, isian dari keduanya pun juga sama-sama menggunakan ayam suwir.

 

Bedanya terletak pada pembungkus dari keduanya. Jika lemper langsung dibungkus dengan daun pisang, sedangkan semar mendem dibungkus dengan lapisan kulit berbahan campuran adonan antara tepung terigu dan telur, dibentuk seperti dadar. Kurang lebih adonan pembungkus dari semar mendem mirip seperti adonan crepes. Kedua kue ini sudah pasti kalian sering temukan di jajanan pasar.

Baca Juga : Jangan mengonsumsi makanan ini bersamaan dengan durian
Bagikan :