Sebagai solusi, Arman menyarankan beberapa langkah strategis: penguatan regulasi anti-dumping, optimalisasi Dana Hasil Ekspor (DHE), serta kebijakan impor bahan pangan strategis seperti gandum dan kedelai melalui kerja sama antar-pemerintah (G2G).
“Kalau dijalankan serius dan konsisten, TKDN bisa menjadi pelindung ekonomi nasional dari tekanan eksternal,” ujarnya.
ITS melalui Dewan Pakar Ikatan Alumni dan kolaborasi ICSB Asia Chapter terus berkomitmen mendukung pemerintah dalam mendorong industri nasional yang tangguh.
“Kunci keberhasilan adalah kolaborasi. Indonesia mampu, asalkan kita tidak kompromikan nilai dan martabat bangsa,” pungkas Ketua PIKP ITS itu. (Ivan)