SURABAYA, PustakaJC.co - Hampir di setiap pernikahan zaman sekarang, kita sering melihat sekelompok wanita mengenakan pakaian seragam dan tampil menawan dengan riasan yang serasi. Mereka bukan bagian dari keluarga pengantin, bukan pula tim wedding organizer, tetapi mereka memiliki peran yang cukup penting di hari spesial sang pengantin. Mereka adalah bridesmaid.
Apa Itu Bridesmaid?
Istilah bridesmaid berasal dari Bahasa Inggris, di mana bride berarti pengantin wanita dan maid berarti pelayan atau pendamping. Jadi, dapat diartikan kalau bridesmaid adalah pengiring pengantin wanita yang bertugas untuk membantu berbagai keperluan pengantin di hari pernikahannya.
Biasanya, orang yang menjadi bridesmaid adalah sahabat atau teman dekat pengantin wanita. Sebagai bentuk penghargaan, pengantin dapat memberikan seragam berupa kain atau pakaian khusus untuk dikenakan di hari pernikahan.
Seberapa Penting Peran Bridesmaid?
Peran bridesmaid bisa dibilang cukup penting. Mereka berperan untuk membantu pengantin wanita selama persiapan hingga hari besar.
Sebelum tanggal berlangsungnya acara, umumnya para bridesmaid mengadakan bridal shower, yaitu semacam perayaan kecil untuk calon pengantin wanita yang akan segera melepas masa lajangnya. Selain itu, mereka bisa juga membantu memilih gaun, tema dekorasi, atau kebutuhan lain yang diperlukan pengantin.
Ketika acara berlangsung, tugas bridesmaid juga tidak kalah penting. Bridesmaid akan mendampingi pengantin sepanjang acara, membantu mengatur ekor gaun pengantin jika terlalu panjang, hingga menyediakan kebutuhan kecil pengantin, seperti kipas, makanan, minuman, dan yang lainnya.
Selain membantu pengantin, kehadiran bridesmaid juga menjadi dukungan emosional bagi pengantin wanita. Kehadiran sahabat di hari spesial bisa memberikan rasa tenang dan kebahagiaan, terutama di tengah tekanan yang sering muncul menjelang pernikahan.
Berasal dari Manakah Budaya Bridesmaid?
Jika berpikir kalau bridesmaid adalah budaya asli Indonesia, Kawan salah besar. Tradisi bridesmaid ini sebenarnya berasal dari negara-negara barat.
Dalam penelitiannya, Young Sam Kim dan Jin-ah Lee menjelaskan jika tradisi ini awalnya bertujuan untuk mengelabui roh jahat agar tidak dapat mengenali pengantin wanita.
Hal ini dilakukan dengan cara para bridesmaid mengenakan pakaian yang serupa dengan pengantin, sehingga si roh jahat akan kebingungan. Namun, seiring berjalannya waktu, bridesmaid berubah perannya menjadi pengiring dan pendamping si pengantin wanita.
Selain bridesmaid yang berasal dari barat, ternyata Indonesia juga memiliki pengiring pengantin yang mirip dengan bridesmaid, yaitu pagar ayu. Meskipun sama-sama bertugas untuk mendampingi pengantin, keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Perbedaan Pagar Ayu dan Bridesmaid
Pagar Ayu
Dalam budaya pernikahan Jawa, pagar ayu adalah pendamping pengantin wanita yang biasanya berasal dari keluarga pengantin. Jumlah pagar ayu selalu genap dan umumnya mereka belum menikah. Tugas pagar ayu terbatas pada mendampingi pengantin dan menyambut tamu. Dengan kata lain, pagar ayu hanya bertugas pada saat acara saja.
Bridesmaid
Bridesmaid adalah sahabat dekat pengantin wanita, baik yang sudah menikah maupun yang belum menikah. Mereka bisa berjumlah genap ataupun ganjil. Tugas mereka tidak hanya pada saat pernikahan tetapi juga mencakup persiapan jauh sebelum acara berlangsung.
Apakah Bridesmaid Wajib Ada?
Keberadaan bridesmaid sebenarnya tidak wajib, tetapi tergantung pada kebutuhan dan anggaran pengantin. Jika pengantin memiliki anggaran lebih untuk memberikan seragam atau hadiah kepada sahabat-sahabatnya, menjadikan mereka bridesmaid adalah sebuah kehormatan dan tentunya akan menjadi pengalaman yang berkesan.
Namun, jika pengantin memiliki anggaran terbatas atau bahkan sudah menyewa tim wedding organizer untuk mengatur acara pernikahannya, keberadaan bridesmaid tidak terlalu diperlukan. Lagipula, bridesmaid bukan bagian dari tradisi asli Indonesia yang harus dilestarikan. (int)