Direktur Polairud Polda Jatim, Kombes Pol. Arman Asmara, menjelaskan bahwa EJRF merupakan event tetralogi pertama. Banyuwangi dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan karena telah memiliki pengalaman yang matang dalam menggelar sport tourism.
"Banyuwangi perdana karena telah berpengalaman menggelar event olahraga. Dukungan masyarakat Banyuwangi sangat luar biasa. Setelah dari Banyuwangi menyusul di Kota Kediri, Madiun, dan diakhiri di Surabaya," ujar mantan Kapolresta Banyuwangi periode 2020-2021 itu.
Dengan konsep Tetralogy, penyelenggara akan menggabungkan hasil dari seluruh rangkaian East Java Running Festival untuk menentukan pelari terbaik. Setiap lomba memberikan poin berdasarkan posisi finish peserta, yang akan dihitung dan diakumulasikan untuk menentukan pelari dengan poin tertinggi.