Dalam SDGs Lecture 2025 itu, peran kemitraan ini ditegaskan Presiden United In Diversity Tantowi Yahya. “UID percaya kemitraan adalah kunci untuk menjembatani kesenjangan dan menyatukan sektor, komunitas, serta individu demi masa depan yang lebih baik. Melalui pilar-pilar kami yakni pembelajaran, inovasi sosial, dan keterlibatan ekosistem, kami terus memupuk kepemimpinan dan kreativitas untuk mengatasi tantangan zaman,” ungkap Tantowi.
Sementara itu, Presiden Prof. Jeffrey Sachs memberikan perspektif global tentang pentingnya perencanaan terpadu dalam menghadapi tantangan pembangunan. “Kementerian PPN/Bappenas telah memimpin dengan visi yang transformatif, mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial, lingkungan, dan geopolitik dalam perencanaan. Indonesia dapat menjadi contoh dunia untuk pencapaian TPB/SDGs melalui inisiatif jangka panjang yang terfokus, seperti transisi menuju ekonomi rendah karbon yang memerlukan peta jalan yang detail dan terencana,” papar Prof Jeffrey.
Melalui SDGs Lecture 2025, Kementerian PPN/Bappenas menegaskan komitmen Indonesia sebagai pelopor pembangunan berkelanjutan di tingkat global. Kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah berbagi pengalaman dan praktik terbaik, tetapi juga mendorong terciptanya solusi inovatif yang melibatkan kolaborasi multipihak.