YOGYAKARTA, PustakaJC.co - Keberdayaan konsumen merupakan salah satu pilar penting dalam menciptakan pasar yang adil dan transparan. Konsumen memiliki peran yang sangat signifikan, baik sebagai pembeli, pengguna, maupun penggerak pasar.
Kekuatan konsumen tidak hanya bergantung pada daya beli mereka, tetapi juga pada pengetahuan dan pemahaman mereka mengenai hak dan kewajiban yang dimiliki dalam setiap transaksi.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa konsumen memiliki akses yang cukup terhadap informasi dan perlindungan yang memadai untuk membuat keputusan yang cerdas dan tepat.
Pada 2024, hasil survei IKK menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan, dengan nilai mencapai 60,11, sebuah kenaikan yang menggembirakan dibandingkan tahun sebelumnya.
Peningkatan Indeks Keberdayaan Konsumen (IKK)
Survei yang dilakukan pada Desember 2024 ini mengukur kesadaran, pemahaman, dan kemampuan konsumen dalam berinteraksi dengan pasar.
Nilai IKK yang masuk dalam kategori ‘Kritis’ menunjukkan bahwa meskipun konsumen sudah mulai aktif, masih banyak ruang untuk meningkatkan keberdayaan mereka.
Untuk mendukung hal ini, faktor terbesar dalam peningkatan IKK adalah penyebaran informasi melalui media digital dan media sosial.
Ronald Jenri Silalahi, Direktur Pemberdayaan Konsumen Kementerian Perdagangan, mengungkapkan bahwa media sosial dan digital kini menjadi saluran penting untuk edukasi konsumen.
"Kedua media ini memudahkan konsumen dan pelaku usaha dalam mengakses informasi tentang hak dan kewajiban mereka secara cepat dan tepat,” ujarnya sebagaimana dikutip dari keterangan resmi.
Meningkatkan Literasi Konsumen Melalui Digitalisasi
Melalui survei yang mencakup 38 provinsi dan melibatkan 19.000 responden, pemerintah terus mendorong agar konsumen Indonesia lebih cermat dalam bertransaksi, baik secara luring maupun daring.
Ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan perdagangan yang adil, di mana konsumen dilindungi dan produk dalam negeri lebih diutamakan.
Upaya ini sejalan dengan kontribusi besar sektor konsumsi terhadap PDB Indonesia, yang mencapai 56,6 persen pada 2023.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi rumah tangga terus berperan penting dalam perekonomian Indonesia, menegaskan bahwa perlindungan konsumen memiliki dampak langsung terhadap kesejahteraan ekonomi nasional.
Strategi untuk Meningkatkan Keberdayaan Konsumen
Menurut Johny Yulfan, Direktur Utama PT KOKEK, ada peluang untuk terus meningkatkan level IKK hingga kategori ‘Berdaya’. Salah satu caranya adalah dengan mengintegrasikan teknologi digital dalam program edukasi dan perlindungan konsumen.
Ini akan memperluas jangkauan layanan, memberikan akses yang lebih transparan, dan mempermudah masyarakat dalam mendapatkan informasi serta perlindungan.
Pemerintah juga terus meningkatkan upaya sosialisasi dan edukasi di berbagai sektor perdagangan. Fokus utama adalah kelompok strategis seperti siswa/mahasiswa, pelaku usaha, serta masyarakat di wilayah tertinggal, yang akan disasar melalui lembaga atau perorangan.
Selain itu, media sosial tetap menjadi platform yang efektif untuk menyebarluaskan informasi yang interaktif dan relevan secara berkelanjutan.
Pentingnya Perlindungan Konsumen untuk Perekonomian Nasional
Peningkatan Indeks Keberdayaan Konsumen merupakan langkah penting dalam memperkuat daya saing ekonomi Indonesia.
Pemerintah mendorong konsumen untuk lebih berhati-hati dalam memilih produk, baik lokal maupun internasional, serta lebih aktif dalam menggunakan saluran pengaduan dan konsultasi yang telah disediakan.
Dari pertumbuhan ekonomi yang stabil dan konsumsi rumah tangga yang terus menjadi pendorong utama, peningkatan keberdayaan konsumen akan semakin penting. Konsumen yang teredukasi dan terlindungi akan menciptakan pasar yang lebih sehat dan lebih berkelanjutan. (int)