Komunitas

Kraton Jogja dan Pemda DIY Kolaborasi Lestarikan Sumbu Filosofi

Kraton Jogja dan Pemda DIY Kolaborasi Lestarikan Sumbu Filosofi
Dok inside

 

"Ini juga ada tantangannya, ketika kami menggelar flashmob, ada masukan, masak penari Kraton menari di jalan. Ada diskusi antara kami yang ingin menyesuaikan zaman dengan pemikiran bahwa Kraton harus eksklusif. Tetapi dari flashmob itu akhirnya banyak anak muda yang tertarik belajar menari," katanya.

 

Dalam rangka menyosialisasikan Sumbu Filosofi, Kraton juga menggelar pameran berbagai koleksi Kraton sebanyak dua kali.

 

Selain itu menggelar pelatihan atau workshop, salah satunya tata cara pengageman untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait cara memakai pakaian adat kraton sesuai nilai yang ada.

 

"Karena ada ketentuan, misal kalau di Kraton yang boleh pakai brokat siapa, tidak boleh pakai batik apa, pakai janggan dan lainnya. Ini kami proses beradaptasi, karena ada wisatawan yang datang langsung memakai baju adat tetapi tidak sesuai [ketentuan aturan di Kraton], di satu sisi kami apresiasi, tetapi di sisi lain kami harus memegang aturan Kraton," ujarnya  

Baca Juga : PKK Jatim Tekankan Lomba Masak Ikan sebagai Ajang Kreasi Makanan Untuk Mengurangi Resiko Stunting
Bagikan :