Industri alas kaki ini, kata Bobby, merupakan salah satu Industri kreatif yang memiliki peran strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Jatim, sekaligus menjadi prioritas untuk terus dikembangkan, sehingga berdampak pada banyaknya penyerapan tenaga kerja di Jatim.
“Hal ini dibuktikan melalui capaian PDRB kelompok Industri alas kaki yang naik dari Rp. 9,96 triliun pada tahun 2022, menjadi Rp. 10,67 triliun di tahun 2023, yang berarti Industri alas kaki menyumbang 1,18 persen penerimaan Provinsi Jatim,” katanya.
“Ini juga karena di dukung dengan keberadaan 74 Industri kecil, 12 Industri Menengah dan 84 industri besar yang tersebar di berbagai sentra industri alas kaki yang ada di daerah Pasuruan, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang dan Magetan,” imbuhnya.