Menurutnya, terbentuknya SAKA sangat penting dalam upaya mitigasi bencana. Sebab, Provinsi Jatim merupakan wilayah yang dikelilingi cincin api sehingga potensi gempa bumi dan letusan gunung berapi cukup tinggi. Selain itu, perubahan iklim meningkatkan resiko bencana seperti banjir, tanah longsor dan kekeringan.
"Pelantikan MABI dan SAKA mendongkrak semangat seluruh elemen yang tergabung di dalamnya sehingga program pelatihan dapat terlaksana dan sesuai harapan kita," ungkapnya.
Adhy yang juga Ketua Majelis Pembimbing Pramuka Daerah Jatim mengatakan, SAKA penanggulangan bencana tidak sekadar program pelatihan, melainkan bagian dari pendidikan karakter. Melalui berbagai kegiatan, para anggota Pramuka diajarkan pentingnya kepedulian sosial, solidaritas, gotong royong dan tanggung jawab.