"Dana tersebut disalurkan untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat desa. Yang diwujudkan melalui Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD). Juga bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat melalui optimalisasi peran Bumdesa, serta perbaikan infrastruktur penunjang sosial ekonomi desa berjalan dengan baik," jelasnya.
Sementara untuk penyaluran Pagu Earmark Dana Desa untuk BLT sebesar Rp. 924,4 Milyar (11,48% dr pagu) pada 256.781 KPM, Ketahanan Pangan Rp. 1,904 Triliun (23,65% dr pagu) serta Penanganan Stunting Rp. 717,4 Milyar (8,91% dr pagu).
Ke depan, Adhy berharap seluruh pihak bersinergi untuk mempertahankan dan mengembangkan desa mandiri di Jatim. Sehingga, mampu menumbuhkan roda ekonomi serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Pergerakan ekonomi dan partisipasi masyarakatnya dalam membangun desanya makin kuat serta mengurangi kesenjangan ekonomi," tutupnya. (pstk01)