Selain itu, ada juga sebuah kolam penampung berukuran 1-2 hektare yang masih bisa dilihat di Dukuh Botokpalun, Desa Temon, Kecamatan Trowulan. Bagian tangkis waduk ini lebih lebar daripada pematang sawah biasa, sekitar 1 meter.
“Warga setempat menyebutnya waduk milik Dinas Pengairan Mojokerto dan kini dikelola desa sebagai sawah yang disewakan,” ucapnya
Candi Tikus juga diyakini sebagai pengukur debit air pada zaman Majapahit. Ketika air berlebih, saluran-saluran air bawah tanah akan menyalurkan ke sungai-sungai yang ada di sekitar Trowulan.
Pada tahun 1989-1990, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional juga menemukan bangunan dari susunan batu bata yang tampak seperti bak kontrol di sekitar Dukuh Blendren, Desa Watusumpek, Kecamatan Trowulan.