Komunitas

Batik Gedog Tuban, Keluarkan Warga dari Jeratan Kemiskinan

Batik Gedog Tuban, Keluarkan Warga dari Jeratan Kemiskinan
dok tubankab

 

“Pada saat itulah, tanaman kapas menjadi penyelamat. Dia bisa memintal kapas menjadi benang lalu menenunnya menjadi kain di sela-sela waktunya ke ladang,” ucap Mohammad Hilmi Faiq dan Sri Rejeki dalam Batik Tuban: Ora Obah Ora Mamah yang dimuat Kompas.

 

Apa yang dilakukan oleh para perempuan di Kerek yang setia berkecimpung dalam dunia tenun dan batik ini dipandang sebagai wujud cinta kepada budaya. Selain ada faktor ekonomi yang menguntungkan sehingga mereka merasa perlu tradisi dipertahankan.

 

“Ada juga faktor kenyaman dengan keterampilan yang diwariskan sejak dulu,” kata Myrtati Dyah Artaria, antropolog dari Universitas Airlangga, Surabaya.

 

Disebutkan oleh Myrtati, pembuatan kain gedhog ataupun batik rata-rata menjadi pekerjaan sampingan dan andalan penghasilan tambahan dari kaum ibu di Kerek. Ketika waktu luang atau sepulang dari ladang dan mengurus anak.

Baca Juga : Pastikan UMKM Kirim Permohonan Pakai NPPN untuk Gantikan PPh Final
Bagikan :