“Saya mengapresiasi, karena fungsionalisasi setiap petak sangat efektif . Kita lihat di sini ada lapangan badminton, kemudian ada green school, ada budidaya ikan, kemudian ada hidroponik dan seterusnya,” katanya.
Lebih lanjut Ketua Muslimat NU ini berharap, adanya Kampung Mandiri ini dapat terupgrade menjadi Kampung Devisa. Tentunya, dirinya juga mengingatkan terdapat syarat untuk produk-produk yang diproduksi. Hal ini dilakukan agar UMKM yang ada di Kampung Mandiri dapat meningkat menjadi Kampung Devisa.
Hal tersebut sejalan dengan misi Gubernur Khofifah, lantaran jika nanti kampung mandiri bisa naik kelas menjadi Kampung Devisa, akan ada bantuan pembiayaan dari pihak perbankan dan juga pendampingan produk sehingga layak untuk dilakukan ekspor.
“Misalnya desainnya, kemudian akses pasarnya serta tim pendampingannya. Saat ini baru Desa Devisa termasuk Desa Mandiri. Desa Mandiri itu yang membuat indikator kemandirian Desa itu adalah Kemendes PDTT (Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi),” imbuhnya.
Lebih lanjut mantan Menteri Sosial RI tersebut berharap, Kampung Mandiri di kawasan Kedung Baruk ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh kampung-kampung lainnya. Tidak hanya di Surabaya dan Jawa Timur melainkan di Indonesia.