Diharapkan pula oleh Arumi, kerjasama ini mampu memberikan kontribusi dan keuntungan secara ekonomi baik bagi pelaku ekonomi kreatif Jawa Timur dan pelaku ekonomi kreatif di Korea Selatan, sehingga kedepannya selain mampu memberikan kesejahteraan juga memperkaya wawasan keilmuan.
“Harapannyab dengan kerjasama ini, bisa meningkatkan dan menguntungkan satu sama lain, khususnya dari segi ekonomi dan ekonomi kreatif, mudah-mudahan kerjasama ini terus terjalin kedepannya, tak terasa udah lima puluh tahun,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri Kemenlu RI Nina Kurnia mengatakan Jawa timur memiliki pelaku ekonomi kreatif berkemampuan tinggi, hal tersebut dibuktikan dengan kontribusinya terhadap ekonomi kreatif nasional dengan capaian 20,85% dibandingkan dengan capaian nasional yang berada pada angka 14%.
“Jawa Timur merupakan kontributor terbesar kedua bagi industri kreatif nasional, dengan jumlah 20,85% yang merupakan pelaku kreatif berkemampuan tinggi, atau lebih tinggi dibandingkan persentase nasional sebesar 14%. Luar biasa Jawa Timur,” katanya.
Kemudian, ia menyampaikan bahwa fashion menjadi kontributor ke-3 terbesar bagi industri ekonomi Kreatif Jawa Timur selain kuliner dan Griya. Dimana kekayaan budaya Indonesia sudah diakui dunia, salah satunya batik, dan pusat fashion di Indonesia salah satunya adalah Kota Malang