Berdasarkan data status gizi Indonesia per Desember 2022, angka stunting secara nasional turun dari 24 persen menjadi 21,6 persen. Di Jatim sendiri angka stunting tahun 2022 sebesar 23,5 persen dan di tahun 2023 mengalami penurunan sebesar 19,2 persen. Angka ini sudah di bawah standart WHO sebesar 20 persen.
“Penurunan stunting juga dirasakan Kota Madiun dari 12,4 persen menjadi 9,7 persen. Capaian tersebut merupakan hasil kerjasama seluruh stakeholder dan masyarakat. Kalau bisa stunting terus menurun hingga mewujudkan zero stunting tahun 2024," harapnya.
Tidak hanya program SOTH, Arumi juga mengapresiasi sekolah lansia tangguh atau disingkat Selantang. Menurutnya, program lansia tangguh digagas untuk membuat kualitas hidup lansia tetap produktif. Sebab, Arumi banyak mendengar lansia yang sakit-sakit terkesan menjadi beban dalam keluarga.
Menghapus stigma beban terhadap lansia, Arumi mengatakan BKKBN Jatim mencetuskan program selantang untuk lansia agar tetap produktif dan berpotensi menjadi sistem pendukung dalam keluarga. "Seperti membesarkan dan merawat cucu serta merawat keharmonisan dalam keluarga. Semua itu penting untuk fisik dan mental lansia agar tetap produktif," ujarnya.
Lebih lanjut, Arumi menyebut per September 2022, total jumlah wisuda SOTH dan Selantang yang menyelesaikan proses pembelajaran selama 3 bulan sebanyak 62 orang. Masing-masing wisudawan SOTH dari kampung KB Banjarejo sebanyak 30 orang peserta sedangkan jumlah wisuda lansia tangguh di kampung KB Kapendis sebanyak 32 siswa.
Ke depan, Arumi mengaku bahwa program SOTH dan Selantang di Kota Madiun terus berlanjut. Saat ini, sudah banyak yang ingin mendaftar. Untuk program SOTH siswa-siswi baru sebanyak 2 kelas dari kelurahan Sogaten dan kelurahan Klegen, Madiun sebanyak 60 orang. Sedangkan siswa siswi baru Selantang sebanyak 2 kelas dari kelurahan Josenan dan kelurahan Manguharjo, Madiun berjumlah 60 orang.