Komunitas

Lukisan Paling Sering Dicuri di Dunia

Lukisan Paling Sering Dicuri di Dunia
Dok mediaku

SURABAYA, PustakaJC.co - Pada tahun 1432, pelukis Flemish Jan van Eyck dan saudaranya Hubert menyelesaikan lukisan bernama Adoration of the Mystic Lamb. Kedua kakak beradik itu tak menyangka, mahakarya mereka akan menjadi lukisan paling sering dicuri dunia.

 

 

Lukisan itu berukuran 4,4 x 3,5 meter dengan berat lebih dari dua ton. Menampilkan 12 panel yang menggambarkan berbagai tokoh dan peristiwa dalam Al Kitab. Lukisan ini juga merupakan lukisan cat minyak besar pertama di dunia.

 

Adoration of the Mystic Lamb yang kemudian dikenal dengan nama The Ghent Altarpiece dipajang di Katedral St. Bavo di Ghent, Belgia. Sampai, lukisan itu dicuri dari tangan ke tangan.

 

Menurut sejarawan seperti dilansir dari Ensiklopedia Britannica, lukisan The Ghent Altarpiece adalah lukisan yang paling banyak dicuri di dunia. Lukisan yang menandai masa transisi dari Seni Abad Pertengahan ke Seni Renaisans itu pernah dicuri oleh Kaisar Prancis Napoleon Bonaparte hingga Ketua Partai Nazi Adolf Hitler.

 

1. Calvinis (1566)

Pada tahun 1566, kelompok Calvinis, cabang Protestan yang mengikuti tradisi teologis dan bentuk praktik Kristen yang ditetapkan oleh John Calvin, mencuri lukisan tersebut.

 

Menurut sejarah, pada masa itu sedang terjadi gelombang ikonoklasme. Dalam situs MetMuseum, ikonoklasme adalah dorongan untuk merusak atau menghancurkan gambar karena alasan agama atau politik. Untungnya, penjaga menggagalkan rencana tersebut dengan menyembunyikan lukisan.

 

2. Napoleon Bonaparte (1794)

Pasukan Napoleon Bonaparte menyerbu empat panel dari lukisan tersebut pada 1794. The Ghent Altarpiece akhirnya pernah mampir di museum Louvre, Prancis.

 

Namun setelah Napoleon dikalahkan di Pertempuran Waterloo (1815), Louis XVIII dikembalikan ke tahta, ia mengembalikan potongan-potongan lukisan yang dicuri.

 

3. Pendeta (1816)

Pada tahun 1816, seorang vikaris, pendeta yang mewakili paus, dilaporkan menjual panel lukisan kepada pedagang seni. Kemudian entah diperoleh secara legal atau ilegal, potongan lukisan ini akhirnya berakhir di museum Berlin. Namun, sebagai syarat Perjanjian Versailles (1919), semua panel dikembalikan.

 

4. Pencurian yang Tak Pernah Dikembalikan (1934)

Pada tahun 1934, panel kiri bawah yang menampilkan Hakim yang Adil, dicuri. Pencuri pun meminta uang tebusan.

 

Dalam proses negosiasi, pelaku kemudian mengembalikan lukisan Santo Yohanes Pembaptis yang ada di bagian belakang panel. Namun, panel itu sendiri tidak pernah dikembalikan dan kasus pencurian tersebut masih membuat penasaran pejabat hukum dan detektif amatir.

 

5. Adolf Hitler (1939-1945)

Selama Perang Dunia II, Nazi ikut serta dalam pencurian lukisan legendaris ini. Baik Adolf Hitler maupun Tokoh Politik di Jerman Hermann Göring sangat menginginkan karya seni tersebut.

 

Hitler percaya bahwa karya itu adalah peta berkode untuk peninggalan Kristen yang hilang yang akan memberikan kekuatan supernatural kepada mereka yang memilikinya. Berkat arahannya, pasukan Hitler akhirnya menyerbu lukisan itu.

 

Nazi menyembunyikan The Ghent Altarpiece di sebuah tambang garam dengan karya rampasan lainnya. Nyaris hancur, lukisan ini pun diselamatkan oleh Monuments Men, pasukan Angkatan Darat Amerika yang bertugas menyelamatkan karya seni yang dijarah oleh Nazi. (int)

Baca Juga : BPJS Kesehatan PBI dan Siapa yang Berhak Menerimanya
Bagikan :