Komunitas

Manisnya Industri Gula Kota Pasuruan

Manisnya Industri Gula Kota Pasuruan
dk bromoid

 

Setelah rilisan itu, POJ kembali merilis varietas tebu terbaru yakni POJ 3016 pada 1930, varietas yang memiliki produktivitas tinggi dan dalam waktu singkat mencapai 90 persen areal tebu di tanah Jawa.

 

Abraham Nurcahyo dalam artikel Tata Kelola Industri Gula di Situbondo Masa Kolonial dan Kebijakan Pergulaan Masa Kini menuliskan bahwa produksi gula dari 151 kuintal per hektare pada 1928 menjadi 176,3 kuintal per hektare pada 1940.

 

“Temuan hasil riset di Pasuruan langsung dikenal dunia, dan POJ kiblat pada masa itu,” ucapnya.

 

Seiring perubahan zaman, penelitian gula di POJ berubah-ubah kebangsaan. Dari Belanda ke Jepang, hingga kemudian dinasionalisasikan pada 1957. POJ sepenuhnya dipegang dan menjadi Balai Penyelidikan Perusahaan-Perusahaan Gula (BP3G).

 

Pada 1987, nama BP3G diganti menjadi Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) dan berlaku hingga kini. Inisial POJ yang sebelumnya digunakan untuk varietas gula, berubah pada 1957 menjadi PS, mengacu pada Pasuruan.

Baca Juga : Mengurus Sertifikasi Halal, Bagaimana Caranya?
Bagikan :