Sama halnya dengan tantangan seseorang untuk memutuskan menjadi ibu rumah tangga yang terkadang mendapat stigma masyarakat yang menyayangkan sekolah atau pendidikan tinggi yang sudah ditempuh.
"Tantangan tantangan seperti inilah yang harus kita kikis dan pacu agar kaum perempuan bisa mendapatkan kesempatan, pengalaman yang sama dengan kaum pria," imbuhnya.
Dalam pandangannya, perempuan masa kini harus berpacu dengan kesempatan yang sama. Maka, sesama kaum perempuan harus bergandeng tangan untuk mengentaskan minoritas perempuan di Indonesia.
"Mereka harus berpacu, berinovasi, tangguh dan kreatif. Kita perlu banyak menyuarakan suara perempuan dibanding laki laki disegala bidang. Kita ingin menawarkan kontribusi lebih kepada dunia keistimewaan perempuan selain secara kodrat memiliki anak, mengandung hingga menyusui," tutupnya. (ayu)