Komunitas

Serba-Serbi Kenaikan PPN 11 Persen

Serba-Serbi Kenaikan PPN 11 Persen
dok pinterest

 

Sementara itu dalam kesempatan berbeda, Bima Yudhistira menyampaikan pengamatannya dan mengungkap, jika waktu yang ditetapkan oleh pemerintah dalam memberlakukan kenaikan tarif PPN ini dinilai kurang tepat, karena bertepatan dengan momen menyambut Ramadan.

 

Lain itu, dirinya juga menilai jika alasan diberlakukannya kenaikan PPN adalah untuk menambah pendapatan negara, sebenarnya kebijakan ini tidak terlalu berpengaruh secara signifikan.

 

"Terkait pendapatan negara sebenarnya tidak signifikan dari PPN. Karena apa? Karena PPN naik masyarakat bisa mengurangi konsumsi rumah tangganya. mereka akan sangat sensitif terhadap PPN." papar Bima, mengutip Narasi News Room.

 

Di lain sisi, Sri juga menyatakan apabila dirinya memahami jika sebagian besar masyarakat saat ini masih banyak yang berada dalam kondisi pemulihan ekonomi. Namun dirinya mengungkap jika tarif PPN di Indonesia sendiri meskipun sudah dinaikan, masih lebih kecil dari standar rata-rata PPN dunia terutama jika dibandingkan dengan negara lainnya.

 

“Kalau rata-rata PPN di seluruh dunia itu ada di 15 persen, kalau kita lihat negara anggota OECD dan yang lain-lain, Indonesia ada di 10 persen. Kita naikkan 11 (persen) dan nanti 12 (persen) pada tahun 2025,” tutur Sri.

Baca Juga : Jelang Hari KORPRI Tahun 2024, Begini Suasana Ziarah di Makam Tiga Tokoh Pahlawan Bangsa
Bagikan :