Setelah pertemuan itu, lanjutnya, Gubernur memberikan arahan agar DP3AK Jatim bersama Dinkop dan UKM Jatim melakukan pemantauan dan pendataan apa sebenarnya yang ojol perempuan inginkan.
“Setelah kami bertemu koordinatornya, mereka ingin mempunyai wadah tempat bertemu, tempat silaturrahim dan ada kelompok ngajinya,” jelasnya.
Menurut Novi, rencananya kegiatan ini akan digelar pada akhir Februari 2022. Namun karena aura ingin segera bertemu sangat kuat, akhirnya kegiatan dimajukan menjadi 27 Januari 2022.