"Meski penjualan dilakukan online atau digital, namun kita harus tetap memikirkan logistiknya juga. Karenanya yang dipersiapkan mencakup keseluruhan mulai dari ujung ke ujungnya," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM (K-UMKM) Andromeda Qomariah mengatakan, bahwa K-UMKM merupakan backbone bagi perekonomian Jatim. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi K-UMKM terhadap PDRB Jatim yang mencapai 57,25%.
Namun demikian, pandemi Covid-19 cukup berdampak bagi usaha K-UMKM. Dimana berdasarkan hasil survey BPS Tahun 2020, hampir 80% bisnis UMKM mengalami penurunan pendapatan selama pandemi Covid-19.Di sisi lain, perkembangan digital selama pandemi juga mengalami peningkatan signifikan. Karena banyak masyarakat yang memilih bertransaksi secara online.